Friday, May 1, 2015

Ilmu Budaya Dasar dan Hubungannya Dengan Teknik Elektro

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya diakui sebagai unsur penting dalam kelangsungan dan keberlanjutan suatu bangsa.

Sedangkan ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang sebagian dasar-dasar  budaya, secara general (umum). Ilmu budaya dasar yang disingkat dengan IBD, berasal dari istilah Basic Humanities. Kata Humanities berasal dari bahasa Latin yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Oleh karena itu, mahasiswa yang telah mempelajari IBD diharapkan untuk menjadi lebih manusiawi dan berbudi pekerti.

Dan akhirnya, kita sampai ke pertanyaan apa hubungan IBD dengan teknik elektro? Kita sebagai mahasiswa, dalam hal ini terutama jurusan elektro, dituntut untuk berbudi pekerti yang luhur selain menjadi lulusan yang pintar dalam ilmu eksakta.  

Manfaat bagi mahasiswa elektro mempelajari IBD diantaranya adalah:

1. Memperluas pandangan terhadap masalah budaya, serta kritis terhadap persoalan-persoalan tersebut.

2. Mengingatkan akan adanya norma-norma yang hidup pada masyarakat.

3. Tidak terjumus kepada sifat kedaerahan serta pengkotakan dalam suatu disiplin ilmu.

4. Peka terhadap nilai-nilai lain sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan diri.

5. Membentuk mahasiswa yang mampu menangani masalah kebudayaan tanpa terikat dengan bidang disiplin ilmu mereka.


Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/


Wednesday, April 8, 2015

Otaku - Sebuah penjelasan singkat

Apa itu Otaku

                Kata "Otaku" berasal dari bahasa Jepang "Taku" yang berarti "Rumah" (kata Otaku digunakan sebagai kata penghormatan untuk orang kedua). Otaku juga digunakan sebagai slang untuk menyebut orang yang terobsesi dengan suatu hal yang disukainya, terutama anime dan manga.                Otaku termasuk ke dalam subkultur (subkultur adalah sekelompok orang dalam suatu budaya yang terlihat berbeda dari budaya/kultur utama).

                Meskipun kata otaku (slang) secara bahasa dapat disamakan dengan nerd atau geek, pandangan barat maupun masyarakat secara luas terhadap otaku terlihat negatif. Apabila ditelusuri dari sejarah, maka dapat dilihat bahwa stigma negatif ini berawal dari kasus pembunuhan berantai balita, yang pelakunya diketahui adalah seorang otaku.


                Pada zaman ini, konotasi negatif terhadap kata otaku sudah mulai berkurang. Di Jepang sendiri, kata otaku secara perlahan mulai bisa diterima dan orang sudah bisa untuk menyatakan dirinya bahwa ia adalah otaku meskipun di beberapa golongan masyarakat, otaku masih dianggap suatu hal yang tabu.


Sunday, January 11, 2015

New Project- Spade Ace (1)



The Soul (Prologue)

Jiwa.

Bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Sesuatu yang ada tetapi tidak ada, yang diciptakan dengan peraturan dan kemampuan jauh diatas nalar manusia.

Terdapat banyak pertanyaan mengenai jiwa seperti dimana letaknya, darimana asalnya, bagaimana dan dari apa menciptakannya, serta sejauh apa sebuah jiwa dapat mempengaruhi seorang individu.

Tapi tetap saja tak ada satupun pertanyaan yang telah terjawab. Yang mencoba mencari tahu tentang kebenaran mati, sesuai seperti kata pepatah, Curiousity killed the cat. Yang masih ada dan tetap hidup hanyalah orang - orang gila dan mereka yang menyerah dihadapan sebuah dinding yang bernama "ketidakmungkinan".

Itu wajar.

Sebab yang dapat menciptakan dan mengerti tentang  hanyalah dia yang paling tinggi dan paling kuat, entitas tak terkalahkan yang disebut "Tuhan".

Tapi seandainya,

Ada satu saja manusia yang berhasil mencapai kebenaran

Akankah dia dipanggil "Tuhan"?


Ravelt- The World of Jokes (Part 2)



[Akasha Eterna]

Sebuah dimensi diantara dimensi lain yang tak terhitung jumlahnya.

Hal yang dapat diingat dengan mudah dari tempat ini adalah keberadaan dunia, yang saling berhadap-hadapan dengan posisi bagaikan berhadapan dengan cermin. Dunia yang sangat kontras antara yang satu dengan lainnya.

Satu adalah [Akasha], dunia fantasi dimana para dewa, beserta makhluk mitos yang aneh dan unik tinggal.

Sementara yang lain disebut [Eterna], dunia tempat para manusia normal tinggal, dengan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan tempat kita sekarang.

Berbagai macam konflik telah terjadi, membuat kedua dunia ini selalu bermusuhan dan dilanda perang secara terus menerus. Tapi itu semua terjadi di masa lampau.

Insiden skala masif yang terjadi sebelumnya membuat kedua dunia ini berdamai.

[Ten Commandements of Revolution]

Grup yang terdiri dari sepuluh orang, yang semuanya telah menerima kekuatan dari dewa yang memihak manusia.

Singkat cerita, dengan melalui perjalanan yang panjang, grup ini berhasil mencapai tujuannya: Mengembalikan kedamaian pada kedua dunia. Walaupun seperti yang orang bijak katakan, tidak ada pencapaian tanpa pengorbanan.

Sembilan dari sepuluh orang telah menjemput sang kematian.

Yang terakhir, bisa dilihat keadaannya.

Seorang pria sedang duduk di sebuah singgasana emas. Rambutnya pirang berponi kebawah, dengan mata berwarna biru layaknya orang eropa. Bajunya mirip sekali dengan orang kantoran: Kemeja putih, celana kain hitam, dan sepatu pantofel. Dipundaknya tersampir sebuah jubah berwarna merah berkilauan, dengan bulu entah-apa-namanya menghiasi pinggiran jubah. Di tangannya terletak sebuah tongkat emas, dengan ujung tongkat bertahtakan batu ruby merah berbentuk lancip.

Ravelt Tardigarde.

Satu dan satu-satunya anggota [Ten Commandements of Revolution] yang masih hidup. Setelah berhasil melanjutkan perjuangan teman seperjuangannya yang sudah tiada, dia berhasil menyatukan kedua dunia dan menjadi rajanya.

Hari ini adalah hari penobatannya.

"Ah tuan, kenapa kau masih disini?"

Ravelt tertegun sebentar, kemudian menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Dihadapannya sekarang berdiri seorang wanita yang memakai baju zirah hijau dengan rambut pirang yang tergerai hingga lutut. Matanya yang biru cerah memandang Ravelt dengan penuh keheranan, kenapa tuannya tidak berada di tempat yang seharusnya.

"Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu."

"Kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiran tuan, aku, Alice Cradle sang Valkyrie tidak akan segan untuk menuntaskannya."

"Tidak perlu repot, dan jangan memanggilku dengan kata "tuan". Kita hanya berdua disini, jadi tak perlu bersikap formal. Panggil saja diriku seperti dulu saat kita masih dalam masa perjuangan."

"A-ah..iya, maaf...sepertinya aku terlalu tegang karena penobatanmu."

"Santai saja."

"Ini."

Sebuah gulungan kertas diterima oleh Ravelt dari Alice, yang berisi tulisan yang ditulis 
menggunakan cara abad pertengahan. Tinta kertas dan pena bulu. Sang raja yang sedang duduk diatas singgasana hanya memasang wajah penuh tanda tanya.

"Ini...apa?"

"Ini jadwal acara penobatanmu selama satu minggu ke depan."

"Uhh...Alice?"

"Ya?"

"Jangan bilang kalau kau tidak menuliskannya dalam bentuk data digital."

"Data digital? Apa itu?"

"Astaga! Alice! Komputer!Komputer! Jangan bilang kalau kau tidak tahu cara memakainya."

"Tapi aku memang tidak......"

Tanpa diduga, sebuah kepalan tangan mendarat di atas kepala gadis yang malang itu.

"Hauuu....sakit....."

"Kali ini kau kuampuni."

"Huh, raja kejam! Kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Karena aku rajanya. Sekarang, menurut jadwalmu aku harus berada di atas panggung untuk memberikan kalimat pembuka yang inspiratif sebagai awal terbentuknya aliansi satu jam lagi, jadi ayo kita pergi."

"Uh, Kau pasti akan menjadi seorang diktator........"

"Sudahlah, itu salahmu."

Sang raja kemudian melangkah dengan cepat, disusul dibelakangnya seorang gadis yang melangkah dengan segan.

Ravelt- The World of Jokes (Part 1)



Prologue

Once upon a time...

Stop. Hentikan. Itu terlalu klise.

Ah, maaf karena tidak memperhatikan. Selamat datang kalian para pembaca.  

Mungkin beberapa diantara kalian ada yang bertanya-tanya siapa aku, mungkin juga ada yang berpikir "Orang ini terlalu banyak basa-basi", atau malah tidak peduli sama sekali.

Sebagai perkenalan, sebut saja aku sang narator. Tidak lebih dan tidak kurang, hanya narator yang bertugas untuk menceritakan.

Cerita yang akan aku ceritakan? Kalau kalian ingin aku jujur, sebenarnya ini lebih mirip sebuah lelucon.

Tentang orang yang jadi pahlawan, hanya karena dia terlalu beruntung.

Tentang orang yang menjadi kuat dan menduduki puncak hierarki karena "kebetulan" yang berkelanjutan.

Lelucon yang membosankan bukan?

Ironisnya, dia menganggap dirinya seorang pahlawan sejati. Yang paling berjasa dalam menegakkan 
keadilan dan membela yang lemah. Dan memang, semua orang mengangapnya begitu.

Namun takdir selalu punya kejutan. Roda kehidupan tidak pernah diam di satu tempat.

Apapun kejutan itu, dengarkan aku dan mari kita lihat bersama.

Let the curtain be lifted

Wednesday, December 10, 2014

Pelapisan Sosial, Kesamaan Derajat, Serta Elite dan Massa



Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat secara bertingkat. Pelapisan sosial dapat terjadi karena individu-individu dalam masyarakat membuat masyarakat heterogen yang terdiri atas berbagai kelompok-kelompok sosial. Pada nantinya, kelompok-kelompok sosial inilah yang akan menjadi dasar pelapisan sosial.

Berdasarkan sifatnya, pelapisan sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Pelapisan Sosial Tertutup
                Tipe pelapisan sosial dimana kemungkinan seorang individu untuk pindah dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial yang lain hampir tidak mungkin. Contohnya adalah sistem kasta pada masyarakat India.

2. Pelapisan Sosial Terbuka
                Tipe pelapisan sosial yang memungkinkan suatu individu untuk pindah ke kelompok sosial yang lain. Contohnya, apabila seorang anak orang miskin terus berusaha dan suatu saat menjadi orang yang berpengaruh dan sukses, maka dapat dikatakan bahwa ia sudah berpindah kelompok sosial.

3. Pelapisan Sosial Campuran
                Tipe pelapisan sosial yang merupakan pencampuran dari kedua tipe sebelumnya. Masyarakat yang menganut tipe ini biasanya memiliki sudut pandang yang berbeda dan tercampur dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Contoh, ada sekelompok masyarakat yang adatnya menganut sistem mirip kasta. Menurut Pelapisan sosial tertutup, individu dalam masyarakat tersebut tidak dapat berpindah ke kelompok sosial yang lain. Namun, apabila individu tersebut berusaha dan bekerja keras hingga menjadi sukses, dari segi ekonomi dan kehidupan sehari-hari, ia adalah orang terpandang.

Kesamaan Derajat

Individu sebagai anggota masyarakat, memiliki hubungan timbal balik dengan individu yang lain. Hubungan ini, ada dalam bentuk hak dan kewajiban. 

Dalam melaksanakan hak dan kewajiban tanpa rasa takut, perlu adanya jaminan. Jaminan untuk hal ini diberikan oleh pemerintah, selaku organisasi terstruktur yang memiliki wewenang. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti yang telah ditetapkan undang-undang negara. Hal inilah yang dinamakan kesamaan derajat.

Di Indonesia sendiri, hak dan kewajiban bangsa Indonesia telah diatur pada UUD 1945:

1) Pasal 27 ayat 1
                Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

2) Pasal 28
                Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

3) Pasal 29 ayat 2
                Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama kepercayaannya itu.

Contoh hak sebagai anak adalah menadapatkan kehidupan serta pendidikan yang layak, sedangkan kewajibannya adalah belajar untuk menggapai cita-cita. Mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas belajar sesuai dengan apa yang telah dibayarkan, meyampaikan aspirasi pada waktu dan tempat yang diperbolehkan sedangkan kewajibannya adalah mentaati segala peraturan yang sudah ditetapkan oleh universitas selama menjadi mahasiswa di universitas tersebut. Sebagai  warga negara, hak dan kewajibannya telah diatur dalam undang-undang.

Elite dan Massa

Elite adalah orang yang menempati kedudukan tinggi dalam masyarakat, sekelompok orang-orang terkemuka dalam bidang tertentu. Elite menempati posisi-posisi penting, dengan kata lain mereka adalah poros utama dalam kehidupan masyarakat. Elite adalah kaum minoritas.

Massa adalah sekelompong orang yang tersusun atas anonim-anonim, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. Antara satu individu anggota massa dengan yang lainnya, hampir tidak pernah ada pengalaman interaksi sama sekali. Tidak teratur, dan menyebar di berbagai tempat.

Antara elite dan massa terdapat hubungan-hubungan yang menentukan masyarakat. Karena para elite adalah poros dalam kehidupan masyarakat, maka para elite dapat mengendalikan massa. Tugas para elite terhadap massa antara lain: mengendalikan dan melindungi massa terhadap gangguan dari luar, menjadi panutan bagi para massa, dan memperhatikan serta mempelihara norma yang berlaku.

Terkadang, antar elite dapat terjadi kekacauan dan permusuhan.Contoh kejadian baru-baru ini adalah perebutan kursi kekuasaan partai Golkar oleh dua kubu, yaitu kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Kedua kubu ini saling berseteru, dan bahkan mengirimkan susunan pengurus DPP partai dengan dua versi. Sejatinya, apabila ada permasalahan antar elite politik seperti ini, harus ada pihak yang "mengalah". Mengalah dalam artian mempertimbangkan apa yang terbaik dan menerima hasil keputusan apa adanya.

Sumber:
Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk. (1996). MKDU Ilmu Sosial Dasar (ed. kedua). Jakarta: Gunadarma.
http://drzpost.com/reading-193-Stratifikasi-Sosial-Terbuka,-Tertutup-dan-Campuran.html