KATA
PENGANTAR
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada
di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Selain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah softskill,
penulis juga merasa perlu untuk menuliskan makalah ini dalam rangka menambah
wawasan kepada pembaca tentang asas-asas pengetahuan lingkungan dan sumber daya
alam.
Pada
bagian pertama makalah pengantar lingkungan ini, dibahas tentang asas-asas
pengetahuan lingkungan yang diperinci dengan pengertian ekologi dan ilmu
lingkungan. Sedangkan pada bagian kedua, dibahas tentang sumber daya alam
secara detail.
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebagai
manusia kita harus mengetahui tentang asas-asas pengetahuan lingkungan.
Tujuannya adalah agar kita mentaati aturan-aturan yang telah berlaku agar
lingkungan yang ada di sekitar pada khususnya, dan seluruh lingkungan pada
umumnya tidak terjadi kerusakan. Karena sekarang banyak terjadi kerusakan pada
lingkungan disebabkan ketidaktahuan terhadap asas-asas tersebut, atau
disebabkan oleh keserakahan manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Dalam
lingkungan, kita mengenal berbagai macam sumber daya alam, baik yang dapat
diperbaharui maupun tidak. Sumber daya alam tersebut haruslah digunakan
sebaik-baiknya. Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya adalah penyamarataan
kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk
menguraikan gejala (atau fenomena) dan situasi yang lebih spesifik.
Asas
dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus
menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas.
Namun ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja,
karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya
benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas.
Sedangkan
ilmu lingkungan merupakan salah satu ilmu yang menggabungkan berbagai ilmu yang
mempelajari jasad hidup dengan lingkungannya, ditinjau dari antara lain aspek
sosial, ekonomi, kesehatan, dan pertanian sehingga ilmu ini dapat dikatakan
sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling
terkait satu sama lain untuk mengatasai masalah hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Menambah
wawasan kepada pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya tentang
asas-asas pengetahuan lingkungan serta sumber daya alam.
b. Tujuan
Menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah softskill pertemuan pertama.
BAB
II
PEMBAHASAN
Asas-Asas
Pengetahuan Lingkungan
a.
Pengertian Ekologi dan Ilmu Pengetahuan Lingkungan Secara Umum
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan
saling ketergantungan dan juga hubungan timbal balik diantara makhluk hidup
dengan lingkungan tak hidup dalam satu ekosistem. Istilah Ekologi tersebut
berasal dari bahasa yunani yaitu "Oikos" berarti
"habitat", dan juga logos berarti "ilmu".
Jadi
, pengertian ekologi adalah
suatu ilmu tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Ekosistem adalah
suatu sistem yang terjadi pada suatu hubungan (interaksi) dengan saling
ketergantungan pada komponen-komponen di dalamnya, baik itu makhluk hidup
ataupun tidak hidup.
Ilmu
pengetahuan lingkungan adalah
IPTEK yang mempelajari tentang proteksi lingkungan dari penyebab potensial
aktivitas manusia, proteksi masyarakat dari pengaruh yang merugikan, dan peningkatan
kualitas lingkungan untuk kesehatan serta kehidupan yang layak bagi manusia.
b. Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Menurut Para Ahli
Selain definisi umum mengenai
pengertian ekologi, ada pula pengertian ekologi yang dikemukakan menurut para
ahli. Pengertian ekologi menurut definisi para ahli adalah sebagai berikut.
Pengertian Ekologi Menurut Miller (1975)
Menurut Miller tentang
pengertian ekologi yang menggemukakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu mengenai
hubungan timbal balik diantara organisme serta sesamanya dan juga dengan
lingkungannya.
Pengertian Ekologi Menurut Otto Soemarwoto
Ekologi adalah suatu ilmu
mengenaihubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya.
Pengertian Ekologi Menurut C. Elton
Ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah.
Pengertian Ekologi Menurut Resosoedarmo
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Pengertian Ekologi Menurut Andrewartha
Ekologi adalah suatu ilmu yang
membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
Pengertian Ekologi Menurut Krebs
Ekologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya penyebaran dan
juga kemelimpahan organisme.
Pengertian Ekologi Menurut Eugene P. Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan lingkungannya.
Kemudian untuk ilmu lingkungan menurut para ahli:
Emil Salim
Menurut
Emil Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang
hidup termasuk kehidupan manusia. Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim
dapat dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang
lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau manusia,
misalnya faktor alam, politik, ekonomi dan sosial.
Soedjono
Soedjono
mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang
terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani. Menurut
definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup lingkungan hidup manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
Munadjat Danusaputro
Lingkungan
hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi termasuk didalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup yang lain. dengan demikian, lingkungan hidup
mencakup dua lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
Otto Soemarwoto
Otto
Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi
yang ada dalam ruang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Menurut
batasan tersebut secara teoritis ruang yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya.
Adapun secara praktis ruang yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan
yang dapat ditentukan.
Sambas Wirakusumah
Lingkungan
merupakan semua aspek kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan
ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.
c. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam
tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi, dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ilmu
lingkungan juga tidak terlepas dari perilaku manusia itu sendiri sebagai suatu
komponen lingkungan yang paling dominan. Sebab, manusia senantiasa mengolah,
mengambil dan mengembangkan sesuatu yang ada di alam itu sendiri. Untuk
mencapai keseimbangan lingkunan, otomatis diperlukan kesadaran dari manusia
agar merasa memiliki dan menciptakan segenap makhluk hidup dan alam
lingkungannya sebagai tempat hidupnya.
Perbedaan
utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari
pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam
sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk
menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap
manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang
menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang
menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah
ekologi terapan.Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan
dengan lingkungannya.
d. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
AZAS 1
Semua energi yang memasuki organisme hidup,
populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi
tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan
AZAS 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang
betul-betul efisien.
AZAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan
keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber daya alam.
AZAS 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau
pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit pengadaannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum . Melampaui
batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali
keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum ,
bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas
penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang
disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
AZAS 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak
mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
AZAS 6
Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan
saingannya.
AZAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
AZAS 8
Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson,bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
AZAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
AZAS 10
Pada
lingkungan yang
stabil, perbandingan antara biomassa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
AZAS 11
Sistem
yg sudah mantap (dewasa ) mengeksploitasi sistem yg belum mantap
(belum dewasa).
AZAS 12
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di
dalam keadaan suatu lingkungan.
AZAS 13
Lingkungan yang mantap secara fisik
memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yg
mantap,yang kemudian dapat menggalakan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
AZAS 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya
populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya
yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Sumber Daya Alam
a. Pengertian Sumber Daya
Alam
Sumber daya
alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang
berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak
bumi, gas
alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
b. Sumber Daya Alam di
Indonesia
Letak
geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya
alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber
alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian,
kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan
dan energi.
Sebagai
Negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian terpenting bagi sebagian
besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih kurang 82, 71 % dari seluruh
luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan untuk areal persawahan.
Penyebaran produksi padi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan
tingginya produktivitas dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.
Produksi pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai.
Produksi holtikultura jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar, bawang
daun, kentang, kubis dan wortel. Sedangkan produksi holtikultura jenis
buah-buahan meliputi mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan salak.
Berdasarkan
usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, sereh wangi, nilam dan rami) dan
tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi, kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis,
panili, kemiri, pinang, asam jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan
sagu). Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
Populasi
peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar seperti, sapi perah,
sapi potong, kerbau, dan kuda. Populasi ternak kecil meliputi: kambing, domba,
dan babi. Sementara populasi ternak unggas terdiri dari ayam kampung, ayam ras
petelur, ayam ras pedaging dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini
memiliki prospek ekspor adalah kulit olahan (disamak).
Berdasarkan
fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung,
hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa
kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan
tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor
adalah kayu lapis.
Fakta
fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam
di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas,
mineral dan energi laut non-konvesional, serta harta karun yang sudah mulai
digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi
lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru
dimanfaatkan sekitar 70 %. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan
dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri
mineraldan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal,
industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari
dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan
Indonesia adalah udang dan Tuna.
c. Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
Peranan
relatif sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi cenderung untuk tuurun bila
perokonomian itu semakin berkembang. Dengan naiknya pendapatan, maka hasrat
berkonsumsi marjinal pada sumber-sumber alam nampak berkurang. Lagi pula input
alat-alat produksi per satuan output untuk sumber-sumber alam akan menurun atau
setidak-tidaknya tetap. Turunya perananya penting dari sumber-sumber alam
terutama berhubungan dengan “income elasticity of demand” yang relatif rendah
terhadap hasil-hasil pertanian. Demikian juga perubahan dalam fungsi produksi
yang disebabkan oleh kemajuan teknik,bibit yang baik, penggunaan pupuk dan juga
adanya pengelolaan tanah yang lebih efisien.
Secara
relatif peranan sumber daya alam memang semakin kecil. Tetapi kalau kita
perhatian nampak bahwa semakin maju suatu perokonomian secara absolut, semakin
banyak jumlah dan macam sumber daya alam yang pontensi menjadi sumber daya alam
yang bersifat rill. Karena kenyataan memang demikian maka timbul banyak
kekhawatiran berhubungan dengan semakin majunya pembangunan ekonomi suatu
negara. Bersama dengan perkembangan ekonomi, banyak sumber daya alam yang harus
diolah sehingga akan mengurangi sumber daya alam yang ada, khususnya sumber
daya alam yang bersifat sebagai persediaan (stock resources). Demikian pula
sumber daya alam yang bersifat aliran bersifat aliran atau dapat diperbaharuhi
(flow atau renewable resources).
d. Pemanfaatan Sumber Daya
Alam Hayati dan Non Hayati
a. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati terdiri atas hewan dan tumbuhan yang
sifatnya dapat diperbarui atau diperbanyak. Pada umumnya, hewan dapat digunakan
sebagai bahan makanan sumber protein bagi manusia. Bahan makanan yang dapat
dihasilkan oleh hewan di antaranya daging, telur, susu, dan madu. Bagian tubuh
hewan yang juga dapat kita manfaatkan adalah kulit, yang banyak digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan sepatu dan tas. Seperti halnya hewan, tumbuhan
juga merupakan sumber daya alam yang umumnya digunakan sebagai bahan makanan.
Manfaat lain dari tumbuhan adalah sebagai bahan pembuatan aneka kosmetik dan
obat-obatan. Bagian kayu tumbuhan juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan
dan bahan pembuatan bubur kertas.
b. Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam nonhayati bersifat tidak dapat diperbarui
atau dapat habis. Contoh
dari sumber daya alam nonhayati adalah bahan tambang dan
minyak bumi. Pada
umumnya, bahan tambang ataupun minyak bumi harus melalui
pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan. Sumber daya alam berupa bahan
tambang yang banyak terkandung di Indonesia dimanfaatkan secara maksimal dengan
berwawasan lingkungan.
e. Landasan Kebijaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pembangunan nasional yang dilaksanakan memiliki tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut membuat
pembangunan memiliki beberapa kelemahan, yang sangat menonjol antara lain
adalah tidak diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering
mengabaikan landasan aturan yang semestinya dalam mengelola usaha dan atau
kegiatan yang mereka lakukan, khususnya menyangkut bidang sosial dan lingkungan
hidup, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, sesuai
dengan rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
melalui upaya pengembangan dan penegakan sistem hukum serta upaya rehabilitasi
lingkungan. Menurut Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1997), kebijakan
daerah dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan
kebijakan dan penegakan hukum yang merupakan salah satu permasalahan lingkungan
hidup di daerah dapat meliputi :
·
Regulasi Perda tentang
Lingkungan.
·
Penguatan Kelembagaan
Lingkungan Hidup.
·
Penerapan dokumen
pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan
·
Sosialisasi/pendidikan
tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.
·
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders
·
Pengawasan terpadu tentang
penegakan hukum lingkungan.
·
Memformulasikan bentuk dan
macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas dan kuantitas
sumberdaya manusia.
·
Peningkatan pendanaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya
ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari
pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan
sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang
lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
·
Meletakkan daerah pada
posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
·
Memerlukan peranan lokal
dalam mendesain kebijakan.
·
Membangun hubungan
interdependensi antar daerah.
·
Menetapkan pendekatan
kewilayahan.
f. Karakteristik Ekologi
Sumber Daya Alam
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
• Interdependensi “Seluruh unsur ekosistem saling
berkaitan membentuk the web of life”
• Siklus dari Proses Ekologi “Interaksi antar masing-masing
unsur ekosistem melibatkan pertukaran energi dan materi dalam siklus yang
berkesinambungan (siklus O2, siklus CO2, siklus nutrient, dll).
• Fleksibilitas “Struktur jaringan suatu ekosistem tidak
kaku, tetapi berfluktuatif secara konsisten”. Bila terjadi perubahan
lingkungan, maka seluruh siklus bertindak sebagai sistem umpan balik yang
secara otomatis bertindak untuk mengembalikan situasi menjadi seimbang.
• Kaenekaragaman (Diversity) Semakin beragam unsur
ekosistem, semakin dinamis sistem, semakin besar fleksibilitasnya, semakin
besar kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi
• Koevolusi “Organisme dan lingkungannya berkembang
bersama secara evolusi melalui proses adaptasi dan proses belajar"
g. Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan adalah jumlah
maksimum organisme
yang kehidupannya dapat didukung oleh
uatu lingkungan
(lokal, regional, global) dalam suatu
kurun waktu tertentu.
Untuk dapat bertahan hidup di Bumi ini
, keberadaan manusia
tidak boleh melampaui batas daya
dukung lingkungannya.
Daya dukung dapat bervariasi,
bergantung kepada:
1. lokasi
2. waktu
3. Jenis teknologi yang digunakan
untuk memanfaatkan
sumbredaya alam dan dalam menanggapi
masalah lingkungan
akibat pertumbuhan polpulasi dan pemenfaatan sumber daya
alam
h. Keterbatasan Kemampuan
Manusia
Keterbatasan kemapuan manusia dalam mengelola sumber daya
alam adalah sangat berlawanan dengan kemampuan manusi dalam memanfaatkan sumber
daya alam. Manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam tidak di imbangi dengan
pembaharuan sumber daya alam, dan memiliki masalah-masalah yang sulit untuk
dihadapi seperti:
·
Overpopulasi
·
Overkonsumsi
·
Distribusi penduduk: implosi
& krisis urban
·
Keyakinan bahwa teknologi
akan dapat menyelesaikan semua masalah
·
Kemiskinan
·
Oversimplikasi sistem
pendukung kehidupan Bumi
·
Krisis politik dan manajemen
ekonomi
·
Pandangan dan perilaku
antroposentris (humancentered), bukan pandangan dan perilaku biosentris
(earth-centered)
SUMBER
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
http://www.academia.edu/8748994/Pengling_asas_asas
http://tinyurl.com/pwbhyul
http://www.indonesia.go.id/in/potensi-daerah/sumber-daya-alam
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
http://tinyurl.com/ob9m34x
http://www.pendidikanku.net/2015/03/pengertian-ekologi.html
http://tinyurl.com/nqwuj8v
http://tinyurl.com/pmtd5cv
http://tinyurl.com/qhy2lhl
http://www.ipapedia.web.id/2014/10/sumber-daya-alam.html
http://tinyurl.com/p9yx8vv
http://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/files/2013/05/KULIAH-1_PENDAHULUAN_SDA-DAN-PENGELOLAAN-SDA.pdf
No comments:
Post a Comment