Sunday, October 2, 2016

Cash Flow

A.    Aliran Uang (Cash Flow) dan Penyusunannya

            Cash Flow, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai aliran kas, adalah “sejumlah uang yang keluar dan masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan”.

 Jika kas masuk lebih besar dari kas keluar, akan menjadikan cash flow  positif atau surplus.Dan sebaliknya,jika kas masuk lebih kecil dari kas keluarnya, maka hal ini disebut cash flow negatif atau defisit.

Komponen cash flow terdiri dari Kas Masuk dan Kas Keluar.Pada umumnya unsur-unsur Kas Masuk terdiri dari penerimaan-penerimaan,antara lain penjualan tunai, penerimaan pelunasan piutang dagang dan piutang lainnya serta penerimaan pinjaman lain-lain. Sedangkan unsur-unsur Kas Keluar terdiri dari pengeluaran-pengeluaran atau pembayaran-pembayaran,antara lain pembayaran supplier, pembayaran pajak, pembayaran cicilan/angsuran dan pengembalian pinjaman, pengeluaran biaya operasi dan biaya-biaya lainya.

Aliran kas/cash flow pada awal investasi suatu perusahaan adalah untuk kebutuhan awal bisnis seperti tanah,alat-alat kantor,mobil untuk transportasi dan lain-lain.

Komponen utama cash flow: 

1. Initial cost (investasi); 
2. Operational cost; 
3. Maintenance cost; 
4. Benefit / manfaat.

Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :

1. Menentukan minimum kas.

2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.

3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.

4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
           
B.     Transformasi Karakteristik Alternatif Proyek ke Dalam Dimensi Moneter

Manajer proyek industri harus memperhatikan secara terperinci tentang kebutuhan pabrik, peralatan, kebijaksanaan inventori dan lain-lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada awal melakukan proyek industri seperti: memilih proses produksi yang tepat di antara beberapa kemungkinan cara memproduksi produk industry yang sama. Perlu diperhatikan pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan, yang tentunya berkaitan dengan proses produksi dan skala output dalam produksi.

Karakteristik Alternatif Proyek:

1. Rancangan proses

Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.

-Seleksi proses

Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan.
Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :

1.             Aliran Garis

Produk terstandarisasi dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu :

a.              Produksi Massa (mass production)
Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process.

b.             Produksi Terus-menerus (continuous production)
Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari penyetelan-penyetelan, persiapan-persiapan lain dan kemacetan-kemacetan yang mahal.

Pola aliran garis biasanya efisien tetapi juga tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan oleh substitusi proses operasi padat karya dengan proses padat modal dan standarisasi pengerjaan tugas-tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi diperlukan untuk menutup biaya peralatan-peralatan khusus melalui produksi dalam volume yang relatif besar.
Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.

2.      Aliran Intermiten
Aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputur. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti.

Pola aliran intermiten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasinya menggunakan oeralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, di samping juga agak tidak efisien.

Pola ini dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau volume produksinya rendah, karena pola ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko paling kecil.
Contoh : Produksi furniture dan kerjainan lainnya

3.      Aliran Proyek

Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara keseluruhan.

Sumber:
-http://refrigeration54.blogspot.co.id/2013/10/definisi-dan-ruang-lingkup-ekonomi_1873.html
-http://www.majalahexcellent.com/artikel/221/profit-atau-cash-flow
-Gasperz, Vincent. 1996. Ekonomi Manajerial: Gramedia Pustaka Utama
-http://fbm-entrepreneur.blogspot.co.id/2015/04/alternatif-karakteristik-aliran-produk.html